top of page

TRANSMIGRASI SOLUSI MENGATASI PENGANGGURAN

Investasi KaTrans Memacu Pertumbuhan Ekonomi

Minggu, 25 November 2012 - 17:32:48 WIB

53.174,88 Ha Kebun Kelapa Sawit dibangun di kawasan transmigrasi Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur melalui kemitraan usaha antara transmigran dan dunia usaha dengan investasi sekitar Rp 3 triliun. Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTrans) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jamaluddien Malik bersama Komisaris dan Direksi PT Anugerah Energitama melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik kelapa sawit di kawasan transmigrasi Tepian Langsat Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.

 

Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 11 April 2012 bertempat di Tepian Langsat Kabupaten Kutai Timur dan dihadiri oleh Bupati Kutai Timur, Direktur Partisipasi Masyarakat Ditjen P2KTrans, Direktur Penyediaan Tanah Transmigrasi Ditjen P2KTrans, Direksi PT Anugerah Energitama, serta pejabat Pemerintah Daerah Kutai Timur. Kegiatan tersebut sebagai wujud kerjasama kemitraan antara Kemenakertrans dengan PT Anugerah Energitama dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit di kawasan transmigrasi.

 

Untuk mewujudkan kawasan transmigrasi tumbuh dan berkembang diperlukan investasi yang sangat besar. Investasi swasta merupakan anggaran komplementer dari anggaran pemerintah yang terbatas. Oleh karena itu penyelenggaraan transmigrasi dilakukan dengan pendekatan partisipatif, yaitu melibatkan investasi badan usaha/investor dan masyarakat dalam seluruh tahapan pembangunannya.

 

“Hingga Desember 2011, telah ada 34 perusahaan yang bekerjasama kemitraan dengan pola inti-plasma dengan transmigran dan masyarakat sekitar melalui mekanisme Izin Pelaksanaan Transmigrasi (IPT) dengan rencana investasi mencapai 8,8 triliun rupiah. Sementara itu masih terdapat 45 perusahaan yang sedang dalam proses permohonan untuk memperoleh IPT, yang tersebar di seluruh kawasan transmigrasi di Indonesia” kata Jamaluddien.

 

Khusus di Kabupaten Kutai Timur, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menerbitkan 10 IPT kepada 9 perusahaan yang bekerja sama dengan transmigran dan masyarakat sekitar dengan total investasi sekitar 3 trilyun meliputi kebun yang sedang dan akan dibangun sejumlah 53.174,88 Ha, yang terdiri dari kebun inti 26.622,88 Ha dan kebun plasma 26.174,88 Ha, serta pabrik kelapa sawit (PKS) sebagai unit pengolahannya menjadi minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO). Selain itu, tercatat 7 perusahaan yang telah mengajukan permohonan kerjasama dan sedang dalam proses penelitian kelayakannya.

 

Investasi di kawasan transmigrasi dikembangkan dengan prinsip demokrasi ekonomi untuk peningkatan pengembangan produksi, pengolahan hasil usaha agar memiliki nilai tambah, memperlancar pemasaran hasil dan distribusi barang dan jasa. Prinsip demokrasi ekonomi diaplikasikan dengan membangun kemitraan antara masyarakat/kelompok masyrakat dengan para investor yang setara dan saling menguntungkan serta transparan dalam pengelolaan usaha.

 

Sektor perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Sejak krisis ekonomi dan moneter melanda semua sektor usaha, justru minyak sawit/ CPO (crude palm oil)menjadi produk yang sangat diunggulkan baik di pasar dalam negeri maupun di pasar luar negeri (ekspor). Kebutuhan minyak goreng di dalam negeri juga terus meningkat yang tentunya mendorong bertambahnya kebutuhan bahan baku berupa CPO. Demikian juga dengan pasar luar negeri yang belakangan harga CPO terus meningkat, sehingga mendorong produsen minyak sawit untuk mengekspor produknya ke luar negeri.

 

 Pada saat ini Indonesia masih memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan minyak kelapa sawit, karena lahan yang tersedia masih cukup luas. Hal ini dapat dipahami karena kebutuhan akan minyak sawit/ CPO masih tinggi, baik di dalam negeri maupun di pasaran ekspor. Peluang usaha di sektor perkebunan kelapa sawit mampu memberikan keuntungan bagi pelaku usaha maupun bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Menyadari peluang yang cukup prospektif tersebut, PT. Anugerah Energitama sebagai salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit telah melakukan kerjasama dengan Kemenakertrans untuk menanamkan investasi dalam pembangunan kebun kelapa sawit di kawasan transmigrasi.

 

Model kerjasama yang dikembangkan PT. Anugerah Energitama adalah pola inti plasma direncanakan pembangunan kebun inti seluas ± 4.143 Ha dan lahan yang akan digunakan untuk kebun plasma serta fasilitas pendukung, fasilitas umum/sarana untuk warga seluas ± 2.636 Ha (1.278 KK), meliputi investasi sekitar 180 milyar rupiah.

 

Pada kesempatan tersebut Dirjen P2KTrans mengharapkan dengan dibangunnya pabrik kelapa sawit tersebut hasil panen transmigran dapat langsung diolah ke pabrik sehingga transmigran mendapatkan nilai tambah yang lebih besar. Dengan dibangunnya pabrik kelapa sawit di kawasan transmigrasi juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitar serta memacu pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Kutai Timur.

Please reload

< Back

bottom of page