
TRANSMIGRASI SOLUSI MENGATASI PENGANGGURAN


Jangan Berangkat Sebelum Siap
Minggu, 25 November 2012
Kualitas dan kapasitas calon transmigran sebelum berangkat bertransmigrasi harus benar-benar dipersiapkan secara matang, sehingga memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, sikap mental, berdaya saing, maju dan mandiri, “Jangan Berangkat Sebelum Siap” kata Menakertrans. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan Rapat Evaluasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2011 yang dilaksanakan pada (23/2) di Surabaya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 221 orang yang terdiri dari peserta Pusat (Kemenakertrans) 58 orang, peserta dari Propinsi/Kabupaten/Kota Dinas Daerah Asal 85 orang, Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota Daerah Tujuan 78 orang. Rapat bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan langkah-langkah penyelesaiannya yang mungkin timbul dalam pelaksanaan program transmigrasi. Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (Dirjen P2KTrans) Jamaluddien Malik mengatakan bahwa transmigrasi memang sebuah pendekatan pembangunan jangka panjang, yang hasilnya secara nyata baru bisa dinikmati setelah lebih dari sepuluh tahun. “Dalam proses menuju sepuluh tahun itu berbagai persoalan di lapangan sering kita jumpai, seperti klaim masalah pertanahan, tumpang tindih dengan kawasan kehutanan dan kualitas permukiman yang kurang memadai. Kemudian juga keluhan para transmigran yang tidak siap menghadapi tantangan kehidupan di daerah baru, kecemburuan sosial masyarakat setempat, bahkan protes-protes dari masyarakat daerah asal yang ingin bertransmigrasi tetapi belum memperoleh kesempatan karena terbatasnya kemampuan pemerintah dalam membangun kawasan” kata Jamaluddien.
Tahun 2011 Kemenakertrans berhasil menempatkan sebanyak 8.392 kepala keluarga (KK) dalam program transmigrasi. Selanjutnya pada 2012 ini diproyeksikan 9.500 KK transmigran akan difasilitasi untuk ditempatkan di berbagai kawasan transmigrasi di Indonesia. Konstribusi pembangunan transmigrasi mendukung pembangunan Nasional dapat dilihat dari kinerjanya selama 59 tahun belakangan ini, dimana melalui pembangunan transmigrasi sekitar 2,2 juta Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 8,8 juta orang miskin dan penganggur memperoleh secara langsung peluang berusaha dan saat ini mereka telah berhasil meningkatkan kesejahteraannya ketingkat yang lebih baik. Dilihat dari pembangunan daerah, melalui pembangunan transmigrasi selama ini telah dibangun dan dikembangkan 3.325 desa baru yang berasal dari Unit Permukiman Transmigrasi (UPT), dan semuanya tersebar di beberapa provinsi dan Kabupaten/Kota. Diantara desa-desa atau UPT tersebut, ada 88 Desa/UPT telah berkembang menjadi Ibukota Kabupaten, dan 235 Desa/UPT lainnya berkembang menjadi Ibukota Kecamatan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam program transmigrasi ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. “Ada 3 (tiga) aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai keberhasilan program transmigrasi, yaitu Pertama, aspek permukiman yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan; Kedua, aspek kualitas SDM transmigran yang sesuai; dan Ketiga, aspek pembinaan dalam rangka berhasilnya pemberdayaan masyarakat mencapai IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan meningkatnya kualitas sarana prasarana dan tata ruang perdesaan” kata Jamaluddien Malik Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTrans). Jamaluddien berharap segala permasalahan dalam pelaksanaan Program Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2011 dapat diselesaikan sehingga dapat mengembalikan citra positif transmigrasi yang pada gilirannya dapat mengembalikan eksistensi transmigrasidalam pembangunan bangsa Indonesia tercinta.






