
TRANSMIGRASI SOLUSI MENGATASI PENGANGGURAN


Transmigran Sumbawa Barat kembangkan SISAL
TEROBOSAN. Transmigran di unit pemukiman Tongo I dan II Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat sebanyak 1.000 kepala keluarga mengembangkan perkebunan Sisal (sisal agave sp.) seluas 5.000 hektar. Proyek pengembangan sisal agave sp. ini bermitra dengan sebuah perusahaan nasional penanaman modal dalam negeri (PMDN) PT. Pulau Sumbawa Agro yang bekerjasama ( joint venture) dengan perusahaan asing dari China PT. Dongfang Sisal Group Co Ltd, yang beralamat di Guangdong, Cina membentuk suatu perusahaan baru PT. Guangken Dongfang Sisal Indonesia dengan kepemilikan saham (shareholding) PT. Sumbawa Agro sebesar 75 persen dan PT. Dongfeng Sisal Group Co Ltd sebesar 25 persen. Pengembangan sisal agave sp. ini merupakan langkah terobosan untuk meningkatkan pendapatan transmigran dan penduduk sekitar ditengah keterbatasan dukungan kesuburan tanah dibagian selatan pulau Sumbawa ini.
ANUGERAH. Tanaman sisal agave sp. berkembang dengan sangat baik di kawasan Tongo Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat NTB, bahkan lebih baik dibandingkan pertumbuhannya di Guangdong Cina. Produktivitas sisal agave sp. di Tongo yang hanya mengalami musim hujan selama 3 bulan lebih baik 1,4 kali l dibandingkan di Guangdong Cina yang beriklim sub tropis yang menghambat pertumbuhan ketika memasuki musim dingin. Tanaman sisal agave sp. ini berasal dari tanaman gurun pasir sehingga hanya perlu air ketika penanaman pertama, selanjutnya semakin kering iklimnya, maka semakin baik. Sebaliknya apabila terlalu banyak hujan atau memasuki musim dingin akan mengganggu pertumbuhan tanaman sisal agave sp. ini. Tanaman sisal agave sp. ini merupakan anugerah Tuhan untuk lahan kering yang sering disebut lahan kritis bagi komoditas lainnya.
KOMODITAS. Selama ini komoditas yang ditanam di Tongo I dan II adalah padi, jagung, dan kacang, dan tanaman sayuran. Akibat dari musim hujan yang hanya selama 3 bulan maka tanaman pangan ini hanya ditanam 1 kali setahun, 9 bulan selebihnya lahan tidak ditanami, sehingga berpengaruh terhadap redahnya tingkat pendapatan transmigran per tahun, yang diindikasikan dari perkembangan kehidupan transmigran dan penduduk sekitar. Meskipun transmigran telah bermukim selama 18 tahun atau lebih, tetapi transmigran tetap mendiami rumah dengan kondisi yang tidak banyak berubah dengan saat pertama kali menempatinya. Ke depan dengan dikembangkannnya komoditas sisal agave sp. diharapkan mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp. 2 juta per hektar per bulan atau Rp. 24 juta per hektar per tahun, yang setara dengan pendapatan petani kelapa sawit yang terbilang sukses untuk mensejahterakan transmigran di Sumatera dan Kalimantan selama ini. Pendapatan dari komoditas sisal agave sp. ini jauh lebih besar dari pendapatan penanaman jagung atau pohon jarak sekitar Rp. 6 juta per hektar per tahun.
PRODUK TURUNAN. Produktivitas sisal agave sp. di Sumbawa Barat mencapai 92 ton pelepah per tahun. Dari pelepah akan dijadikan serat sisal agave sp. dengan rendemen mencapai 5 persen. Serat sisal ini akan di jadikan tali kapal, karpet, sejadah, topi, sandal, dan bahan tekstil pengganti kapas. Disamping itu air ampasnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan dan kosmetik. Keunggulan barang berbahan baku serat sisal agave sp. adalah tidak berbau, tidak menyerap minyak, dan lemak, serta dapat dicuci.
STUDI KELAYAKAN. Menurut Mulyadi Marutokusumo, konsutan dari PT. Wiratama ranata Konsultan, proyek pengembangan sisal agave sp. ini pada tahap awal meliputi area seluas 3.000 hektar, terdiri atas lahan inti sebanyak 1.000 hektar dan plasma seluas 2.000 hektar. Dengan investasi sebanyak Rp. 163 milyar terdiri investasi kebun plasma sebanyak Rp. 84 milyar dan investasi kebun inti beserta pabrik serat sisal sebanyak Rp. 79 milyar. Analisis keuangan lahan plasma adalah IRR 29,38 persen dan B/C sebesar 2,72, dan lahan inti dengan IRR 35,81 persen dan B/C sebesar 2,5, sehingga kebun plasma maupun kebun inti secara ekonomi layak untuk dikembangkan.
PEMBIBITAN. Bibit sisal agave sp. didatangkan dari Guangdong Cina sebanyak 1.000.000 tunas merupakan hasil pembiakan melalui kultur jaringan (tisue culture) oleh PT. Dongfang Sisal Group Co Ltd Zhanjiang Guandong Cina. Kebun pembiakan telah dibangun di Tongo Kecamatan Sekongkang Sumbawa Barat. Dan melalui pembiakan ini akan mampu menyediakan anakan sebanyak 11 juta anakan untuk ditanam pada areal perkebunan sisal agave sp. seluas 2.500 hektar. Ke depan untuk keperluan perluasan kebun hingga 100.000 hektar proses kultur jaringan akan dikembangkan sendiri di Indonesia oleh PT. Pulau Sumbawa Agro bekerjasama dengan Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat.
DUKUNGAN. Transmigrasi sebagai kegiatan lintas sektor, antara lain mendapat dukungan Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Kementerian Pertanian, dan Bank Syariah Mandiri Dengan dipimpin oleh Ir. Jamaluddien Malik, MM, Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, unit kerja dimaksud melakukan kunjungan kerja di areal pembibitan dan pembukaan areal penyiapan lahan pengembangan sisal agave sp. di Desa Tongo Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat pada tanggal 14 - 15 April 2012. Kunjungan Dirjen P2 KTrans juga berhasil merumuskan integrasi kegiatan lintas sektor, dan menyusun rencana jadwal penanaman perdana oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Pertanian, pada minggu ke 3 atau 4 Bulan Juli 2012.
SOLUSI. Penanaman sisal agave sp. ini akan menjadi komoditas unggulan di Pulau Sumbawa dan menjadi solusi dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran secara berkesinambungan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang beriklim kering. Anugerah Tuhan melalui tanaman sisal agave sp. adalah solusi mengatasi iklim yang tidak bersahabat bagi tanaman lainnya. Maha besar Allah dengan segala firmannya






