top of page

TRANSMIGRASI SOLUSI MENGATASI PENGANGGURAN

Kaltara Jadi Incaran Tujuan Transmigrasi 2015

29/06/2015

Jakarta, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan memberangkatkan transmigrasi tahun 2015 pada triwulan IV atau bulan Oktober mendatang. Daerah yang banyak diminati masyarakat dengan tujuan wilayah Kalimatan Utara (Kaltara). Untuk pendukungnya, akan memulai tahapan rekruitmen, pelatihan, serta penyiapan lokasi untuk lebih dikembangkan.

“Masyarakat yang mau transmigrasi ini adalah masyarakat cerdas yang siap maju. Ayo terus mempersiapkan diri dengan mengasah skillyang bermanfaat di daerah tujuan,” ujar Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar.

Menteri Marwan mengapresiasi sikap pro aktif kabupaten dan kota dalam mengikuti program transmigrasi ini. Misalnya Pemerintah Kota Yogyakarta yang sudah menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Untuk tahap awal Yogyakarta akan memberangkatkan 15 kepala keluarga (KK) ke Bulungan.

“Bulungan sebagai penerima transmigrasi telah menyiapkan lokasi dan lahan yang sangat bagus untuk dikembangkan. Para transmigran akan mendapat fasilitas rumah dan lahan pertanian sekitar 1,5 hektar, bahkan biaya hidupnya akan dijamin selama dua tahun dan secara bertahap dilepas hingga mampu hidup mandiri,” ujar Menteri Marwan.

Selain Yogyakarta, masyarakat Jawa Tengah juga berjubel ingin ikut transmigrasi. Namun pada tahap awal yang diberangkatkan sebanyak 100 KK dengan tujuan Kalimantan Utara. Total masyarakat di Pulau Jawa yang telah siap berangkat pada tahap awal ini sekitar 345 keluarga dan Kaltara menjadi salah satu primadona transmigrasi karena termasuk kawasan luas dengan penduduk yang sedikit.

“Kesuburan tanah di wilayah Kaltara tidak perlu diragukan. Banyak sumber daya alam terpendam di daerah itu,” jelas Marwan.

Secara umum, ada sekitar 144 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia. Namun yang sedang digenjot saat ini adalah wilayah perbatasan maupun kawasan yang dekat dengan perbatasan. Ini sesuai Nawa Cita ketiga, membangun Indonesia dari pinggiran, yakni, perbatasan dan kampung-kampung.

Konsep pengembangan transmigrasi di kawasan perbatasan telah disiapkan dengan matang. Marwan menjelaskan, kawasan transmigrasi akan diwujudkan melalui pembangunan satuan pemukiman (SP). “Adapun untuk wilayah perbatasan Kalimantan, akan diterapkan konsep Satuan Pemukiman Pemugaran (SP-Pugar). Konsep ini adalah pengejowantahan dari amanat Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014,”ujarnya.

Wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di sepanjang Kalimantan terdiri atas 14 kawasan yang melintasi  8 Kabupaten, 34 kecamatan, 460 desa dengan total jumlah penduduk 406.443 jiwa. Melalui program transmigrasi ini, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi akan menambah penduduk desa agar sesuai dengan kriteria ideal jumlah penduduk desa di wilayah perbatasan.

Transmigran akan disiapkan lahan perkebunan dan pertanian. Baik tanaman perkebunan seperti sawit dan karet, maupun tanaman pertanian seperti jagung, padi, dan tanaman lain yang sesuai dengan kondisi tanah. "Kita juga akan promosikan terus daerah transmigrasi ini sehingga investor bisa masuk untuk ikut berkembang bersama masyarakat di wilayah transmigrasi," ujar  Menteri Marwan.

Please reload

< Back

bottom of page